HOT..!!!

abg

kontraksi liang kenikmatannya mambuat batangku berdenyut

Diamatinya jagoanku dengan seksama .... sambil tangannya perlahan-lahan meraba naik turun ..... jari-jari tangannya dengan lembut mengelus ..... mulai dari akar hingga ujungnya ..... menelusuri setiap urat-urat yang sudah meregang dan bertebaran disana sini ..... ujung jari telunjuknya kemudian mengelus mulai dari bagian yang paling bawah ..... dan perlahan-lahan naik mengikuti alur bulu-bulu yang tumbuh hingga ke bagian tengah ..... kemudian ia mulai menggenggam lagi lebih erat ..... dicobanya lebih erat lagi ...... tidak bisa .... genggaman jemari tangannya yang lentik itu telah penuh dengan batang tubuh Hercules kecilku .... ahhhh .... kudengar desahan dari mulutnya ..... Maria menggumamkan sesuatu yang tak jelas kudengar ..... ia benar-benar pandai menikmati sensasi yang mengalir melalui sentuhan-sentuhan jemarinya pada Hercules kecilku.Sesaat kemudian ia melepaskan genggaman jemarinya, kedua tangannya meyelinap ke belakang tubuhku .... meremas pinggulku dan menariknya, berusaha untuk menggeser dudukku untuk lebih maju lagi ..... kubantu dengan menyorongkan pantatku ke depan .... punggungku kini setengah tersandar .... pantatku berada di ujung sofa ..... kedua kakiku semakin terbuka lebar ..... jagoanku tersandar dalam keadaan tegang ....Wajah Maria kemudian mendekat ..... lidahnya menjulur keluar dan ujungnya sesaat kemudian menyentuh kantung yang berada di bawah Hercules kecilku ..... menyelinap lebih ke bawah lagi ..... kehangatan jilatan lidahnya mulai terasa mengalir ..... ujung lidahnya semakin ke bawah .... dan semakin ke bawah ..... melewati batas paling bawah dari kantung yang berisi dengan dua bola itu ..... dan semakin ke bawah lagi .... nyaris menyentuh rectum-ku ..... tubuhku tergetar ..... tanpa kusadari pantatku sudah terangkat dengan sendirinya ....Maria kemudian menatapku ..... tak lama kemudian ia menggerakkan jilatan ujung lidahnya naik ke atas ..... perlahan-lahan ..... menggaris di antara rectum dan kantong bolaku ...... naik lagi ..... kedua matanya masih menatapku ..... menikmati setiap perubahan air mukaku yang semakin memerah dibakar api birahi ..... ujung lidahnya kini berada pada bagian akar Hercules kecilku .... salah satu tangannya menyelinap di antara belahan pantatku ..... menyentuh rectum-ku ..... dan merabanya ..... tubuhku tergetar lagi .... tangannya yang lain kemudian bergerak keluar dari belakang tubuhku ..... dengan satu jari ia menarik Hercules kecilku dari sandarannya untuk berdiri tegap ...... Maria melanjutkan perjalanan lidahnya ..... naik semakin ke atas ..... perlahan-lahan ..... setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik ..... teramat perlahan ..... melewati bagian tengah ..... naik lagi ..... ke bagian leher ...... kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram ujung sofa .....Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi dan .... Ops ! Hercules kecilku meronta ketika ujung lidahnya menyentuh bagian terbawah dari kepalanya .... perlahan-lahan dengan dibantu tarikan jari tangannya ia melanjutkan jilatan ujung lidahnya mengelilingi bagian bawah kepala Hercules kecilku ... desisan dari mulutkupun tak dapat kutahan lagi .... berulang-ulang ujung lidahnya bergerak berkeliling ..... perlahan-lahan .... setiap putaran kurasakan bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai .... begitu nikmat .... begitu perlahan .... setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang dilakukannya setiap kali itu pula kulihat Maria masih tetap memandang wajahku ....Sesaat kemudian Maria kulihat melepaskan tangannya dari tubuh Hercules kecilku, ia menyibakkan rambutnya ke samping .... satu jarinya kembali menarik bagian bawah tubuh Hercules kecilku .... dengan sedikit memiringkan kepalanya Maria kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala Hercules kecilku .... sesaat kemudian ia mulai merekahkan kedua bibirnya .... ketika bibirnya nyaris menyentuh ia menghentikan gerakan turun wajahnya ..... ia kemudian membuka mulutnya lebih lebar .... kurasakan kehangatan hembusan napas dari mulutnya pada kepala Hercules kecilku ... pandangan matanya kini hanya tertuju pada ujung kepala Hercules kecilku .... ia semakin lebar membuka mulutnya ... lebih lebar lagi ... dan ..... Luar biasa, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala Hercules kecilku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh sedikitpun oleh bibirnya !!!Perlahan-lahan dengan sangat berhati-hati Maria semakin menunduk dan memasukkan Hercules kecilku lebih dalam lagi ke mulutnya .... kini seluruh bagian kepalanya sudah berada di dalam .... sesaat kemudian bergerak perlahan-lahan semakin jauh .... hingga di bagian tengah batang tubuh Hercules kecilku .... saat itulah kurasakan kepala Hercules kecilku menyentuh bagian terdalam mulutnya .... tubuhku tersentak sesaat ....Maria kemudian menempelkan seluruh lidahnya pada tubuh Hercules kecilku .... kedua bibirnya sesaat kemudian merapat .... kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur sekujur tubuh Hercules kecilku ... perlahan-lahan kemudian kepala Maria mulai naik dengan gerakan spiral ... bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya menarik turun bagian bawah batang tubuh Hercules kecilku .... hingga ketika bibir dan lidahnya mencapai di bagian kepala .... kurasakan bagian kepala itu semakin membengkak dan sensitif .... begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Maria begitu merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana .... selesai melumat kepala Hercules kecilku ia perlahan kemudian menundukkan kepalanya lagi ..... mengulanginya dengan cara yang sama ..... turun .... naik dengan gerakan spiral .... tangan mengocok ke bawah ..... menjilat .... menghisap .... turun lagi ... begitu seterusnya berulang-ulang .... aku tak mampu lagi menatapnya .... tubuhku semakin lama semakin melengkung ke belakang .... kepalaku sudah terdongak ke atas ... kupejamkan mataku ....Maria begitu luar biasa melakukannya ... tak sekalipun kurasakan giginya menyentuh kulit Hercules kecilku ... tangannya yang lain tak henti-hentinya meraba rectumku ... terkadang meraba disekelilingnya ... terkadang ia menyentuhkan ujung kukunya tepat di tengah-tengahnya .... Hercules kecilku semakin meronta-ronta .... denyut-denyut nikmat semakin kurasakan belarian di sepanjang tubuh Hercules kecilku .... seluruh otot di tubuhku serasa meregang .... tak kusadari mulutku mengeluarkan erangan-erangan kenikmatan .... silih berganti dengan namanya yang entah sudah berapa kali kuteriakkan .... semakin lama kenikmatan itu semakin menggila .... tubuhku menggelinjang ke sana kemari .... pikiranku sudah melayang-layang jauh entah ke mana .... tak kusadari lagi sekelilingku .... terhempas oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku ..... yang semakin tinggi .... dan semakin tinggi ... dan ketika aku nyaris sampai di tepi pantai letak puncak kenikmatan .... kurasakan ada sesuatu yang menahan laju perahu birahiku ..... aku menggeliat ... meronta .... berusaha melepaskan sesuatu yang menahan laju perahuku .... namun tarikan yang menahan itu juga semakin kuat .... perlahan-lahan kemudian aku kembali ke alam sadarku .... kurasakan sesuatu memijit dan mengurut belakang leherku ... kubuka mataku ..... kulihat wajah Maria tersenyum berada di depan wajahku, tangan kirinya berada di belakang leherku , kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher Herculesku, mencekiknya ....."Wait lover ... save it for me .... I have better place for that ... ", bisiknya sambil tersenyum dan menepuk-nepuk pipiku.Gila ! Luar biasa ! Belum pernah kualami hal seperti ini. Memang ada beberapa diantara wanita-wanita yang pernah 'mengayuh perahu birahi' bersamaku terkadang juga suka mengendalikan. Tapi belum pernah aku dikendalikan seorang wanita dengan cara sedahsyat yang barusan kualami. Maria benar-benar menguasainya, ia dengan lihainya telah menyeret diriku ke dalam gelombang kenikmatan, kemudian mengayun dan menghempaskannya, dan akhirnya menghentikannya di saat yang tepat sebelum tenggelam."You must be goddess ....", bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya.Maria tertawa manja."Eh, bisa mati tuh kalo kamu cekik terus begitu ...", bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada Hercules kecilku.Maria tertawa geli, "Is he okay now ? Jangan sampe mati donk .... bisa gila aku nanti ...", balasnya sambil melepaskan genggamannya pada Hercules kecilku yang masih berdiri tegap namun sudah lebih tenang. Sesaat kemudian ia bergerak menempatkan kedua lututnya di samping pinggangku , kedua telapak kakinya menekan sisi luar kedua pahaku dan perlahan kemudian ia merangsek lebih maju lagi, bibir gua kenikmatannya menempel pada perutku, kedua tangannya kemudian memegang wajahku.Ia merunduk dan mengecup bibirku .... kuusap punggungnya .... dan turun kebawah meremas bongkahan seksi pantatnya ....Maria kemudian mulai menaikkan bagian bawah tubuhnya lebih tinggi lagi .... kusorongkan bagian bawah tubuhku lebih maju lagi hingga pantatku lepas dari sofa.Tangannya tak lama kemudian mulai menggenggam Hercules kecilku ..... pada saat itulah tanpa kusengaja dari balik ketiak Maria kulihat seseorang memutar handle pintu ruangan kantor Maria .... pintu itu akhirnya tanpa mengeluarkan suara terbuka sedikit demi sedikit .... dari celah pintu itu kulihat ada kepala menyelinap masuk .... kepala si Dessy sekretaris Maria !!!Ia rupanya tak mengetahui kalau aku melihatnya, matanya terbelalak menatap pemandangan luar bisa yang ada di depannya, mulutnya ternganga ketika ia melihat Maria yang membelakanginya dalam posisi setengah berlutut sedang menggenggam Hercules kecilku .... dan menuntunnya untuk segera mendobrak pintu gerbang kenikmatannya .....Ketika ujung kepala Hercules kecilku sudah berada di tempat yang tepat, Maria perlahan menurunkan pantatnya .... ujung kepala Herculesku menyentuh pintu gerbang itu .... Maria mendesah .... sesaat kemudian ia mendesakkan miliknya untuk lebih turun ... dan lebih turun lagi ... ujung kepala Herculesku mulai menyelip diantara celah yang mulai membuka itu .... Maria berusaha mendesakkan lagi tubuh bagian bawahnya .... tertahan .... didesaknya lagi .... masih tertahan .... Maria membuka kedua lututnya lebih lebar lagi ..... ia kemudian mendesakkan lagi pintu gerbangnya .... perlahan-lahan dengan susah payah kepala Hercules kecilku menyelinap masuk .... terjepit erat .... tubuh Maria tergetar sesaat .... ia kemudian melepaskan genggaman tangannya .... kedua tangannya kini setengah bertumpu di dadaku .... perlahan-lahan kemudian ia menurunkan bagian bawah tubuhnya semakin ke bawah .... dan perlahan-lahan pula kurasakan batang tubuh Hercules melesak masuk menelusuri gua kenikmatan Maria .... mili demi mili .... begitu sesak kurasakan .... walaupun terasa pula sangat licin dan hangat .... dan seiring dengan itu rintihan kenikmatan Maria terdengar ... semakin dalam Hercules kecilku menerobos masuk, kepala Maria semakin terdongak ke atas .... hingga akhirnya gerakan turun tubuhnya terhenti .... kurasakan kepala Hercules kecilku menyentuh bagian dasar gua kenikmatan itu .... Maria terduduk dengan terengah-engah .... kuremas-remas pinggulnya .... beberapa saat kami terdiam dalam posisi seperti itu ...Maria kemudian menundukkan wajahnya, bibirnya menghampiri dan melumat bibirku .... lidahnya masuk ke dalam mulutku dan saling memilin dengan lidahku .... sesaat kemudian ia mengecup dan melumat leherku."Mmmmhhhh .... kasih tanda ...ehhhhh ..... supaya dia pergi ....", bisiknya sambil mendesah di telingaku membuatku terkejut karena ternyata ia juga tahu kalau ada yang mengintip.Dan ketika kuperhatikan lagi si Dessy yang sedang mengintip di antara celah pintu itu tampak menutup mulut dengan tangannya, terperangah oleh pemandangan yang mengusik nafsu birahinya.Untuk mengusirnya pergi akhirnya dengan iseng kulambaikan tanganku ke arahnya, seolah-olah memanggilnya untuk mendekat. Kulihat mata Dessy terbelalak, rupanya ia terkejut karena aku mengetahui kehadirannya, sedetik kemudian ia buru-buru merapatkan kembali pintu itu."Gara-gara kamu iseng di telpon tuh ...", bisik Maria sambil tersenyum. "Kamunya aja yang keterlaluan merintih-rintih ...", balasku menggoda. "Ihh ... kamu emang gila kok .... pantesan si Dessy ... auchhh ...", Maria menjerit lirih ketika di tengah pembicaraannya kusodokkan Hercules kecilku menekan dasar liang surga dunianya."Awas kamu ya ...", Maria meremas dadaku dan menggoyangkan pinggulnya berputar-putar .... ahhhhh .... Hercules kecilku bagaikan dipelintir dengan lembut .... kulumat puting susunya dengan bibirku ... Maria menggelinjang dan merintih .... sambil menggoyang berputar pinggulnya bergerak naik perlahan ..... batang Hercules kecilku bergerak keluar hingga hanya kepalanya saja yang tertinggal di dalam .... perlahan-lahan pinggul Maria bergerak turun .... hingga mentok ke bagian dasar .... kemudian naik lagi dengan gerakan berputar .... turun lagi .... begitu seterusnya ....Bukan kepalang nikmat yang kurasakan .... tubuhnya naik turun perlahan-lahan .... seiring dengan desah dan rintihannya .... kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku .... terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya .... terkadang ia mengerang ketika Hercules kecilku yang sudah mencapai dasar liangnya masih kutekan lebih jauh ke atas lagi .... pikiranku kembali melayang-layang .... terombang-ambing di tengah samudera birahi .... seluruh indera tubuhku seakan terpaku kepada kenikmatan syahwat yang sedang menjajahku .... menyaksikan seorang wanita yang cantik dengan tubuh mulus seksi bergerak naik turun memompakan kenikmatan demi kenikmatan ke sekujur tubuhku .... kurasakan Hercules kecil bagaikan seorang narapidana yang tersekap di penjara .... meronta .... menerjang-nerjang .... mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bertahan .... namun himpitan dinding penjara itu lebih banyak mengendalikannya ..... membuatnya semakin lama semakin tak berdaya .... kurasakan waktu baginya sudah tak lama lagi .... kukerahkan segenap kemampuanku untuk bertahan .... kucoba mengatur napasku yang terengah-engah .... Maria melumat bibirku .... ahhhh .... betotan nafsu yang dipompakannya lebih berkuasa ketimbang akal pikiranku .... nikmat yang kurasakan semakin memuncak .... kucoba untuk memasukkan segala sesuatu ke dalam otakku .... sistem analisa, struktur organisasi, komputer, design, 2x2=4,4x4=16,16x16=.... terlambat ..... kurasakan Hercules kecilku sudah berdenyut-denyut ...."Ahhhhh .... biarin .... biarin nDra .... ssshh ... let it go ....mmmhhh ....", bisiknya sambil mendesah, rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk menahan ejakulasiku ketika dilihatnya aku terdiam dengan mata terpejam.Maria kemudian memeluk dengan erat leherku ... menarikku hingga tubuh kami melekat dan menyatu .... sesaat kemudian bibirnya merapat ke bibirku ... kami saling melumat bibir .... Maria sesaat kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya tanpa menaik turunkan pantatnya .... dan kurasakan Hercules kecilku bagaikan dikocok-kocok oleh sebuah tangan yang sangat lunak dan licin .... terkadang terasa ada remasan-remasan lembut .... Maria juga seakan terbawa oleh kenikmatan yang diberikan kepadaku .... ia merintih dan mengerang di telingaku .... kurasakan waktuku sudah semakin sempit ..... kupeluk tubuhnya dengan sejadi-jadinya .... kenikmatan sudah berada di pinggir puncaknya ... Herculesku bergetar-getar semakin keras dan .... satu ... dua .... "Yahhhh .... lepasin .... ahhhhh ..... lepasin nDra".Getaran itu semakin keras .... tiga ... empat ...."Ahhh ... mmhhhh .... c'mon lover .... mmhhhhh ....", bisiknya.Seluruh tubuhku kini bergetar dengan keras .... lima .... jebol .... Hercules kecilku memuntahkan isi perutnya .... menyembur-nyembur .... membasahi bagian dasar rongga kenikmatan Maria .... tak kusadari aku sudah mengangkat tubuhku berikut tubuh Maria lepas dari sofa .... setengah berdiri ...Perlahan aku menurunkan tubuhku duduk kembali, kusandarkan kepalaku, menikmati sisa-sisa gelombang kenikmatan yang baru saja kualami.Napasku terengah-engah, begitu pula Maria."Ouchh ... hhhhhh .... thats right ... mmhhh ... so beautiful ...", bisik Maria sambil mengecupi bibir dan keningku.Namun kenikmatan itu berbaur dengan kekecewaan di dalam hatiku. Chicken boy ! Loyo ! Kampungan, gerutuku dalam hati mengutuk diriku yang tak mampu memberikan kepuasan kepada seorang wanita. Kutahu Maria belum sampai ke puncak kenikmatannya.Maria tak bergeming dari posisinya, Hercules kecilku yang masih berada di dalam rongga kenikmatannya kini kurasakan sedikit melembek ."You're so good, that was so nice Maria. Sorry, aku mengecewakan kamu ...", bisikku meminta maaf."It's okay ...", bisiknya kemudian mengecup lembut bibirku.Maria kemudian menjulurkan tangannya meraih gelas di meja yang masih beirisi sisa minumannya. Ia meneguknya sesaat, kemudian menyorongkannya ke bibirku, kuteguk hingga habis sisa minumannya. Minuman dingin itu begitu nikmat membasahi kerongkonganku yang kering setelah 'berolah raga'.Maria kemudian mencoba merengkuh tubuhku, kutahu keinginannya untuk berpelukan, kusorongkan tubuhku, kedua tanganku kulingkarkan ke punggungnya. Kami berpelukan erat.Tak lama kemudian, ada rasa dingin kurasakan pada punggungku, rupanya Maria menempelkan gelas yang tinggal berisi es batu itu ke punggungku. Rasa dingin itu perlahan-lahan bergeser naik ke atas dan berhenti di tengkukku. Nikmat rasanya. Sesekali tangannya yang lain memijit-mijit. Tak lama kemudian seluruh tubuhku terasa segar kembali, rasa dingin dari gelas dan pijitan-pijitan Maria itu telah mengusir rasa penat setelah bercinta yang kurasakan.Kurasakan bibir Maria yang sejak tadi berada di leherku kini mulai mengecupinya .... saling berganti dengan lidahnya yang juga mulai bereaksi .... mengalirkan rasa hangat ke dalam tubuhku .... silih berganti dengan rasa dingin pada tengkukku ... amboy .... kuresapi nikmatnya perlakuan Maria pada diriku itu ....Wait !!!Ada sesuatu yang kurasakan pada bagian bawah tubuhku .... Ahhh .... kurasakan pada Hercules kecilku yang sudah melembek itu ada sesuatu yang meremas-remasnya .... darahku berdesir menyadari apa yang dilakukan Maria dengan menggunakan rongga kenikmatannya pada Hercules kecilku .... remasan-remasan itu semakin terasa seiring dengan mulai tegapnya tubuh Hercules kecilku .... satu dua kali terkadang Maria menggerakkan pinggulnya .... Hercules kecilku semakin tegap .... salah satu tangan Maria bergerak ke belakang tubuhnya .... turun mengusap kantong perbekalan Hercules kecilku .... gladiator kecilku mulai meregang keperkasaannya .... otot-otot si seluruh tubuhnya mulai meregang .... bak binaragawan yang sedang berlomba .... kepalanya semakin lama semakin menjulur ke atas .... Maria semakin menggoyangkan pinggulnya .... dan .... Happ !!! Kepala Hercules kecilku menyentuh bagian dasar gua kenikmatan Maria. Tubuh Maria tergetar sesaat."Yesss !!! I knew it ! I really knew it !", sorak Maria dengan suara berbisik, matanya berbinar-binar."Apaan sih ?", tanyaku sambil tersenyum."Nggak usah tanya-tanya ah ! You're really my lover. Jagoan ! Hebat kamu, cuman semenit udah .... hi...hi...hi", Maria terkekeh.Aku hanya tersenyum, dalam hati aku benar-benar angkat topi kepadanya. Ia benar-benar pandai menghargai perasaan pasangannya. Padahal kalau kupikir-pikir sebenarnya kalau nggak dari upayanya yang lihai itu mana mungkin aku bisa siap 'tanding-ulang' dalam waktu secepat itu. Kebiasaanku paling tidak butuh setengah jam, itupun kalau nggak ketiduran.Maria menjulurkan tangannya untuk meletakkan gelas minumannya di meja. Ia menggerakkan tubuhnya naik, perlahan-lahan mengeluarkan Hercules kecilku dari rongga kenikmatannya, dan sebelum bagian kepalanya terlepas ia menggenggam bagian bawahnya, kemudian ia melanjutkannya hingga tinggal ujung kepala Hercules kecilku yang masih menempel di mulut gua kenikmatannya.Maria terdiam beberapa saat dalam posisi seperti itu, dan perlahan-lahan cairan muntahan Hercules kecilku keluar dari dalam guanya, menetes dan jatuh ke kepala Hercules kecilku, kemudian mengalir ke bawah membasahi pangkal pahaku.Setelah tak ada lagi yang menetes keluar, Maria mengambil tissue yang ada di atas meja, perlahan-lahan ia membersihkan cairan yang membasahi pangkal pahaku itu, tanpa membuat ujung kepala Hercules kecilku terlepas dari bibir liang syahwatnya.Sesaat kemudian ia membuang tissue itu dan menggerakkan tubuhnya turun, membenamkan kembali Hercules kecilku untuk masuk ke dalam kehangatan rongga yang licin itu .... ia menggigit bibir bawahnya .....Dan bagiku itu adalah suatu tanda untuk memulai lagi perjalanan bahtera birahi kami.Kurengkuh tubuhnya dan tanpa memisahkan tubuh kami yang sudah menyatu perlahan kubaringkan ia pada sofa itu. Kuletakkan kepalanya pada sandaran tangan sofa. Tubuhku bertumpu pada siku menindih tubuhnya .... Kami saling berpandangan ..... kubelai rambutnya .... ia mengusap dadaku ...."Kamu luar biasa ....", bisikku dengan nada kagum kepadanya."That's nothing .... I know that guys always better in the second round, coba lihat nanti", ucapnya dengan tersenyum menggoda."Hmmm ... you should be a goddess ...", ujarku memuji."Which one, Venus atau Aphrodite ?", tanyanya bercanda."Both !", balasku bercanda."Enough of this chit-chat !", sergah Maria, bibirnya melumat bibirku.Aku mulai menarik mundur prajuritku .... perlahan-lahan .... Maria semakin ganas melumat bibirku .... kudorong maju lagi .... mundur .... maju .... semuanya dengan perlahan-lahan .... kedua tangan Maria pun tak tinggal diam .... berkeliaran di belakang tubuhku .... ia melepaskan lumatannya pada bibirku dengan napas terengah-engah .... dan sesaat kemudian telah berubah menjadi desah dan rintihan .... tubuhnya mulai menggelinjang ..... sesaat kemudian ia menumpangkan salah satu kakinya ke atas sandaran sofa .... mengangkang lebih lebar .... kedua tangannya kemudian merayap ke pantatku .... meremas dan menekannya .... setiap kali bergerak naik ke atas ia selalu menekannya kembali .... kucoba agak mempercepat gerak naik turunku .... ia kini melepaskan tekanan tangannya ..... kusadari keinginannya .... kuturunkan salah satu kakiku memijak lantai .... perpaduan posisi tubuh kami kini membuatku lebih leluasa untuk bergerak makin cepat .... pinggul Maria mulai bergerak mengimbangi .... kupercepat gerakanku .... kupercepat lagi hingga batas yang memungkinkan .... kupertahankan kecepatan itu tanpa mengurangi atau melebihinya .... kurasakan rongga kenikmatan Maria semakin membasah dan licin .... mulutnya tak henti-hentinya mendesah .... merintih ... mengerang .... kukerahkan seluruh tenagaku untuk memompakan terus kenikmatan demi kenikmatan kepadanya .... kurasakan kebenaran ucapannya ..... "guys always better in the second time" .... tak ada sama sekali tanda-tanda kekalahan pada Hercules kecilku .... ia begitu perkasa .... meregangkan seluruh otot-otot ditubuhnya untuk bertempur dengan gegap gempita .... mendesak .... menerjang kesana kemari .... tak memberi kesempatan sedikitpun kepada musuh untuk menguasai jalannya pertempuran .... memporak porandakan seluruh pertahanan musuh ....Maria semakin larut dalam kenikmatan .... bagian belakang tubuhku mulai dari punggung hingga pantat habis diremas-remasnnya .... ia kemudian menaikkan kedua kakinya melingkari pinggangku .... kedua tumitnya saling mengait .... mengunci tubuhku .... kedua tangannya menarik dan menekan pantatku .... pinggulnya naik bergerak ke atas menyambut setiap gerak turun tubuhku .... seolah ingin membantu menghujamkan Hercules kecilku lebih dalam lagi ke dasar liang kenikmatannya ....Keringat mulai mengucur di seluruh tubuhku jatuh dan bercampur dengan keringat tubuhnya .... kedua tubuh kami bagaikan di hempas gelombang badai .... terbanting-banting ke sofa .... tulang pubic kami secara ritmis saling bertabrakan .... menerbitkan pekikan-pekikan lirih dari mulutnya .... wajahnya kian memerah .... kedua alisnya semakin mengernyit .... kurasakan dinding-dinding rongga kenikmatannya semakin lama semakin menghimpit ..... otot-otot didalamnya semakin terasa meremas-remas .... kulihat kedua matanya sudah setengah terpejam .... mulutnya setengah terbuka dengan lidah mengambang di tengah-tengahnya .... ia rupanya sudah berada di ambang puncak kepuasannya.Tak lama kemudian ia memeluk diriku sejadi-jadinya ..... kubalas dengan memeluk erat tubuhnya ..... kubenamkan Hercules kecilku sedalam-dalamnya .... hingga menyentuh dasar ..... dan kubiarkan terdiam menekannya .... kunanti saat-saat yang paling mengesankan itu .... dan tak lama kemudian .... dinding-dinding rongga kenikmatannya mulai berkontraksi .... semakin lama semakin keras .... dan semakin keras .... berkontraksi dengan hebat .... Maria memekik lirih .... kugerakkan pinggulku maju mundur perlahan-lahan .... sambil menekan tulang pubicnya dengan bertenaga .... kudekap dengan erat bongkahan pantatnya .... kontraksi itu semakin berkelanjutan ..... seiring dengan gerakan pinggulku .... dibarengi oleh pekikan-pekikan lirih Maria ..... seluruh tubuhnya bergetar hebat .... entah sudah berapa kali ia meneriakkan namaku disela-sela pekikannya .... hingga ia tak sanggup lagi meneriakkan pekik nikmatnya itu ... agaknya kenikmatan itu terlalu memuncak baginya ... Maria menggigit bahuku .... beberapa detik lamanya .... hingga akhirnya pelukannya mulai mengendur .... tangannya menahan pinggulku untuk menghentikan gerakannya .... tubuhnya terkulai .... kusandarkan kembali kepalanya .... ia terpejam dengan napas terengah-engah ....Mungkin hampir dua menit lamanya ia dalam keadaan seperti itu, kubiarkan ia menikmati sisa-sisa kenikmatan yang barusan dirasakannya.Napasnya semakin teratur dan tak lama kemudian ia membuka kedua matanya. "Beautiful .......", bisiknya lirih.Aku hanya tersenyum, kuusap keningnya yang basah oleh keringat, kemudian kukecup dengan lembut.Kedua tangannya kemudian mengusap punggungku, menyapu keringat yang membasahi di sana, kemudian wajahku, dadaku ....Jari tangannya bagaikan otomatis memilin puting dadaku .... membuatku meggelinjang ..... Hercules kecilku yang masih berdiri tegar dan kokoh menggeliat di dalam benaman rongga kenimatannya ....."I want more ....", bisiknya dengan suara mendesah."My pleasure lady ....", sahutku dan kemudian mulai mengecup dan melumat bibirnya.Sesaat kemudian aku mulai bergerak lagi .... memompakan kenikmatan bagi kami berdua .... yang semakin lama semakin memuncak .... desah dan rintihannya kembali menggema memunuhi ruangan .... seiring dengan gelinjang dan geliatan tubuhnya .... pinggulnya menari-nari mengimbangi setiap ayunan tubuhku .... kurasakan dinding-dinding rongga kenikmatannya semakin sensitif ..... hampir dalam setiap gerakan tubuhku disambutnya dengan remasan-remasan ..... otot-ototnya mencengkeram dan melepas bergantian .... seiring dengan keluar masuknya Hercules kecilku .... mencengkeram disaat ia hendak keluar .... dan melepaskannya ketika masuk ..... begitu nikmat .... dan kenikmatan itu begitu terasa menguasai seluruh urat syarafku .... nyaris kembali membobolkan pertahananku ..... namun Maria tak membiarkannya .... ia menekan pinggulku untuk berhenti bergerak .... dan terdiam beberapa saat untuk mengendorkan serbuan rasa nikmat yang menguasai diriku .... hingga aku mampu mengontrol kembali diriku .... dan bergerak lagi ... menabuh irama birahi bersamanya .... dan menarikan tarian nafsu birahi .... menggelinjang .... menggeliat ..... merintih .... mendesah .... mengerang .... silih berganti .... dan menghentikannya disaat aku mulai kehilangan kendali .... demikian seterusnya.Entah sudah berapa kali aku terhenti untuk mengendalikan diriku, terkadang aku sendiri mampu mengontrolnya namun tak jarang pula Maria dengan piawainya mengetahui dan menghentikan irama percintaan kami, namun dengan cara bercinta seperti itu yang jelas sudah beberapa kali kurasakan serangkaian kontraksi pada dinding liang kenikmatannya yang diiringi pekik-pekik lirihnya.Maria benar-benar mengendalikan diriku, aku bagaikan 'sex-machine' baginya, bagaikan 'kuda Troja' yang ditunggangi untuk mengantarnya berkali-kali ke puncak kenikmatannya, namun aku tak perduli, karena kenikmatan yang kurasakan juga benar-benar membuai diriku, begitu lama, begitu panjang, membuatku lupa akan dunia nyata, lupa waktu, lupa berada di mana, yang ada hanya diriku dan dirinya di suatu tempat yang kutak tahu dimana dan apa namanya, semuanya begitu maya.Tubuhku dan tubuhnya sudah bersimbah peluh hasil olah asmara kami, namun semua itu tidak kami perdulikan, kami terus bergerak dan bergerak.Maria kemudian berbisik di telingaku meminta untuk berada di atas ketika dilihatnya kedua tanganku yang menopang tubuhku tak kusadari sudah gemetaran.Dengan serta merta kuangkat tubuhnya untuk duduk dipangkuanku, Maria membalas dengan memeluk erat tubuhku, kemudian dengan berhati-hati kuputar posisi tubuhku dan perlahan-lahan rebah bersandar menggantikan tempat Maria, tanpa melepaskan sedikitpun pertautan tubuh kami.Maria kemudian mulai menggerakkan pinggulnya .... kedua tangannya bertumpu pada dadaku .... sesekali tubuhnya membungkuk mendekat dan kemudian bibirnya melumat bibirku .... lidahnya terkadang menyelinap masuk dan memilin lidahku .... dan jika tubuhnya menjauh dengan serta merta kuciumi buah dadanya .... kuhisap puting susunya .... membuatnya semakin mengerang-erang nikmat .... kedua tanganku tak henti-henti menjalari seluruh tubuhnya ... punggungnya .... pinggulnya ... kedua bukit pantatnya ..... dan meremas-remas di sana .... menyentuh dan meraba rectumnya .... tubuhnya semakin hebat menggelinjang dan menggeliat..... dan serta merta pula kurasakan remasan-remasan pada sekujur tubuh Hercules kecilku semakin menjadi-jadi .....Kami bagaikan sepasang pendaki yang sedang menjelajahi rimba asmara .... bergegas .... berpacu ..... mengerahkan seluruh tenaga .... untuk bersama-sama menuju ke puncak kenikmatan .... terkadang salah satu diantara kami tertinggal .... maka yang lain menunggu dan menggapai untuk kembali berpacu bersama ..... saling memacu .... saling menunggu .... seolah ada kata sepakat yang tak diucapkan ..... hasrat yang tak tersirat .... yaitu ingin meraih puncak itu secara bersama-sama .... kata-kata "Tunggu !", "Wait !", "Not now !" dan semacamnya silih berganti terucap oleh kami berdua ....Upaya itu akhirnya tak sia-sia ketika Maria melihatku meregang menahan nikmat dan kurasakan pula kontraksi liang kenikmatannya mulai terasa .... dengan satu jeritan lirih ia menghujamkan pantatnya ke bawah sejauh-jauhnya ..... Hercules kecilku melesak masuk hingga ke akar-akarnya .... Maria kemudian merebahkan tubuhnya menindih tubuhku ..... ia memeluk dan membenamkan wajahnya di samping wajahku .... kupeluk dengan erat punggungnya .... kedua kakinya tak lama kemudian merapat ..... dinding rongga kenikmatannya semakin hebat menghimpit seluruh tubuh Hercules kecilku .... kemudian ia menggerakkan pinggulnya naik turun dengan hanya mengkontraksikan otot yang ada di pantat dan pinggulnya .... mengocok dan meremas batang tubuh Hercules kecilku .... perlahan-lahan ..... denyut-denyut di sekujur tubuh Hercules kecilku bagaikan saling sahut menyahut dengan kontraksi liang kenikmatannya .... semakin lama semakin intens ..... Maria mengerahkan segala kemampuannya untuk menggiring gelora kenikmatan kami selama mungkin ..... tak sekalipun ia mempercepat gerakan pinggulnya ..... tetap perlahan-lahan ..... menggecak .... meremas .... mengocok ..... rintihan dari mulutnya semakin menjadi-jadi ..... silih berganti dengan namaku yang disebut-sebutnya ..... tubuhku dan tubuhnya semakin meregang ..... otot-otot diseluruh tubuhku seakan dibetot keluar secara perlahan-lahan .... semakin lama pelukan kami semakin menggila ..... kami berdua terengah-engah berusaha menarik napas yang semakin lama semakin sulit ..... seiring dengan kenikmatan yang sudah di ambang batas puncaknya .... sejengkal demi sejengkal ..... langkah demi langkah ..... berusah meraih puncak kenikmatan ..... kutahan napasku .... dan mungkin juga sudah tak mampu bernapas lagi ..... dan ..... Byarrr !!! Tergapailah puncak kenikmatan itu ..... gelombang demi gelombang kenikmatan menerpa tubuh kami berdua ..... Maria menjerit-jerit histeris ..... saling memeluk dan merengkuh dengan diriku .... seakan hendak meluluh lantakkan masing-masing tubuh kami ..... gelombang itu tak surut-surutnya melempar-lemparkan kedua tubuh kami ke dalam samudera kenikmatan ..... bagaikan pusaran air ... menghisap dan menelan tubuh kami ke dalamnya ..... hingga akhirnya kurasakan mataku berkunang-kunang ..... pikiranku melayang-layang ..... sekelilingku serasa buram ..... samar-samar .... yang ada hanya nikmat yang kurasakan menggedor-gedor seluruh jiwaku ..... tak kusadari lagi semua yang ada di luar diriku ..... bahkan tubuhku sendiri sudah tak terasa lagi ..... entah ada entah tiada .....

1 komentar:

  1. Casinos | casinos in Maryland | Dr.MD
    casinos in Maryland, 충주 출장샵 including 전라북도 출장샵 the 원주 출장마사지 Golden Nugget, Beau Rivage, Golden Nugget, 용인 출장마사지 Harrah's 김제 출장마사지 Resort, Harrah's Casino and Harrah's Atlantic City.

    BalasHapus